Andini Wahyuningrum, Carries Your Scent and Stories

Nosel.id Jakarta- Lahir di keriuhan Jakarta, Andini Wahyuningrum atau akrab disapa Kak Dini, membawa denyut jantung Ibu Kota sekaligus akar budaya Jawa yang dalam dalam jiwanya.

Aku keturunan Jawa dari mamak bapakku yang lahir di daerah Jawa Tengah,” jelasnya.

Meski sang ibu telah merantau ke Jakarta sejak usia belia, ikatan dengan tanah leluhur tak pernah putus.

Setiap hari raya Idul Fitri kami selalu menyempatkan untuk pulang ke kampung mamakku di Wonogiri,” kenangnya.

Ritual tahunan ini bukan sekadar tradisi, tapi pengisian ulang ruh budaya, menghubungkannya dengan kehangatan keluarga besar dan kesederhanaan kampung halaman di tengah karier modernnya.

Di permukaan, dunia Kak Dini terbagi dalam dua alam yang tampak berbeda. Di satu sisi, ia adalah seorang profesional di bidang kesehatan:

Aku lulusan profesi fisioterapi, ini menjadi title aku sekarang dan bekerja dalam Pocari Sweat Sport Science.

Gelar dan pekerjaan ini menunjukkan dedikasinya pada ilmu pengetahuan dan kesehatan tubuh.

Namun, di sisi lain, ada jiwa kreatif yang terus berdenyut. Awal mula ketertarikannya pada dunia konten berakar dari hobi dan inspirasi.

Awalnya aku tuh hobi dengan dunia fotografi & videografi, kemudian aku suka make up juga,” ceritanya.

Ia mengaku sering menyaksikan dan terinspirasi oleh kreator seperti Abel Cantika (makeup) serta Alifah Ratu & Stefany Talita (acne fighter).

Punya impian kaya aku bisa ga ya ngonten seperti mereka,” pikirnya kala itu.

Impian itu ia wujudkan dengan langkah nyata.

Tak hanya iseng, ia serius mempelajari ilmunya dengan “Join class cara ngembangin sosial media melalui nexttalent.id.

Perjalanannya sebagai kreator masih bertumbuh.

Dengan jujur ia akui, “Aku sekarang belum banyak dapat tempelan brand,  akunku juga masih kecil.”

Namun, semangatnya tak surut. Ia bersyukur menerima kolaborasi barter dan fokus pada tujuan utama:

Aku gak patah semangat untuk membuat konten positif supaya audience aku masih catch up sm profil aku.”

Suka dukanya ia jalani dengan kesadaran penuh.

Sukanya karena aku emang suka di dunia konten kreator, jadi menggali skill aku untuk improve,” jelasnya tentang sisi positif yang memacu pertumbuhannya. Tantangannya pun tak ia sangkal:

Dukanya kalo aku males ngedit sih, karena waktunya perlu dicicil buat editan yg bagus dan enak ditonton.”

Sebuah pengakuan jujur yang mewakili perjuangan banyak kreator pemula.

Bagi yang bertanya rahasia kreativitasnya, jawaban Kak Dini mungkin mengejutkan.

Percaya ga percaya aku tuh jauh dari kata kreatif,” ujarnya merendah.

Proses kreatifnya justru sangat organik dan intuitif:

Semua idenya asal muncul di isi kepala aku, selagi aku suka dan bisa kemudian itu positif kemudian aku tuangkan ide yang tiba-tiba itu.”

Ia mengakui keunikannya ini dengan canda, “Ahaha jangan dicontoh ya gaisss,” meski sebenarnya spontanitas ini mungkin justru kunci keaslian kontennya.

Melihat ke depan, harapan Kak Dini sederhana namun penuh makna.

Di tempat baru, ia ingin dapat membawa peluang untuk belajar, tumbuh, dan mencoba hal baru. Semangat untuk terus berkembang tak pernah padam:

Aku selalu mengingatkan diriku untuk tidak pernah merasa puas, karena masih banyak hal luar biasa yang menunggu aku.”

Ia juga memprioritaskan kesehatan, kemajuan karir (baik di fisioterapi maupun konten), dan rasa syukur. Tak lupa, aspek praktis hidup ia perhatikan:

Bisa lebih mengatur budgeting agar finansial tetap stabil,” sebuah niat bijak di tengah dinamika hidup.

Untuk pembaca di seluruh Indonesia, Kak Dini membagikan sebuah quotes yang menginspirasinya: “Carries your scent and stories”. Ia memaknainya dengan indah:

“Menunjukkan hubungan yang unik dan pribadi antara aroma, individu, dan pengalaman mereka.”

Bagi Kak Dini, filosofi ini adalah ajakan untuk menjadi pribadi yang memancarkan energi positif:

Kalo kita wangi,  positif yang akan diterima oleh lingkungan sekitar tersebut juga ikut membawa kebaikan,  positif vibesnya.”

Ia mengajak setiap orang untuk menjadi “wanginya” lingkungannya sendiri ,  bukan wangi harfiah, tetapi wangi dalam arti sikap, energi, dan kontribusi positif yang mampu memengaruhi sekitarnya.

Setiap cerita pengalaman hidup kita, jika dibingkai dengan kebaikan, akan menjadi “scent” positif yang kita sebarkan.

 

 

Source image: andini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *