Nosel.id Jakarta- Di sebuah dunia yang seringkali terburu-buru, Helena Gayatri mengajak kita untuk berhenti sejenak.
Perempuan yang akrab disapa Helena ini menemukan keajaiban bukan pada hal-hal yang besar dan gemerlap, melainkan pada detail-detail kecil di sekelilingnya.
Gradasi warna langit sore, cahaya yang menembus sela daun, atau percakapan hangat ibu-ibu di pasar pagi.
Baginya, hal-hal sederhana inilah yang menjadi bahan bakar kreativitas tanpa batas.
Helena adalah seorang perempuan yang tidak melupakan akarnya.
Ia berasal dari Kota Subang dan menghabiskan masa kecilnya di desa Kasomalang.
Pengalaman tumbuh di lingkungan pedesaan membentuk cara pandangnya yang mendalam terhadap kehidupan.
“Walaupun tinggal di desa tapi dari sanalah aku banyak belajar untuk mencintai alam, budaya, dan sesama,” kenangnya.
Permainan masa kecilnya yang berlatar belakang persawahan dan lapangan luas, serta kehangatan komunitas yang erat.
Menanamkan dalam dirinya nilai-nilai kesederhanaan dan kebersamaan. Fondasi inilah yang kelak menjadi roh dalam setiap karya seninya.
Bakatnya di dunia seni sudah terlihat sejak dini. Helena mengakui bahwa ia bukanlah tipe orang yang bisa fokus pada pelajaran sekolah konvensional.
Sebaliknya, energi dan minatnya justru tersalurkan dengan optimal melalui kegiatan ekstrakurikuler dan berbagai perlombaan.
“Seperti perfileman (short movie), photography, seni rupa, dan teater juga,” ujarnya.
Passion inilah yang kemudian menuntun langkah pendidikannya untuk melanjutkan kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan jurusan Pendidikan Seni Rupa, sebuah pilihan yang selaras dengan jiwa dan panggilannya.
Kesibukan Helena kini sangat berwarna. Ia menjalani peran sebagai freelance dalam beberapa bidang sekaligus, yakni content creator, model, dan talent.
Namun, ia tidak hanya berhenti di sana. Seiring dengan berkembangnya karier, Helena juga memiliki sebuah proyek yang lebih substantif: membuka workshop yang berhubungan dengan seni.
Langkah ini menunjukkan hasratnya untuk tidak hanya menciptakan karya, tetapi juga membagikan ilmunya dan menginspirasi generasi berikutnya.
Kunci dari kreativitas Helena yang tampaknya tak pernah kering terletak pada filosofi hidupnya yang sederhana namun mendalam.
Tips yang ia bagikan adalah untuk “banyak-banyak mengagumi sesuatu hal yang kecil.” Ia mencontohkannya dengan sangat puitis:
“Semisal melihat gradasi antar warna langit dan awan, jatuhnya cahaya di sela sela pohon atau interaksi antar ibu-ibu sewaktu beli sayur jam 5 pagi.“
Bagi Helena, momen-momen observasi inilah yang memicu imajinasi dan membuka ruang kreasi yang luas, baik untuk konten media sosial, lukisan, foto, maupun berbagai bentuk karya seni lainnya.
Pendekatan ini mengajarkan kita bahwa inspirasi tidak harus dicari jauh-jauh; ia ada di sekeliling kita, menunggu untuk dilihat dengan mata yang lebih peka dan hati yang lebih reseptif.
Dengan landasan nilai-nilai yang kuat dari masa kecilnya dan semangat berkesenian yang menggebu, Helena memandang masa depan dengan harapan yang positif. Harapannya universal namun penuh makna:
“Kita selalu bahagia, sehat dan tercukupi dari segala aspek kehidupan.”
Pesan yang ingin ia sampaikan kepada semua orang adalah sebuah pengingat akan kekuatan dari setiap keputusan yang kita ambil:
“Dirimu hari ini adalah pilihan di masa lalu mu, dan setiap pilihanmu hari ini menjadi penentu masa depanmu.”
Source image: Helena